PAINAN - Kepala SMAN 1 Lengayang diduga melakukan mark up terhadap sejumlah harga satuan material pengerjaan proyek pembangunan rehabilitasi ruang laboratorium biologi sekolah tahun anggaran 2022.
Informasi dugaan markup pembangunan ruang laboratorium biologi di SMAN 1 Lengayang tersebut berdasarkan data lapangan yang dihimpun tim Indonesiasatu.Id.
Dari sejumlah harga satuan material yang beli pihak SMAN 1 Lengayang diduga dibawa harga rancangan anggaran belanja (RAB) pembangunan atau jauh di atas harga pasar.
Data tersebut sesuai dengan perbandingan harga satuan yang ditetapkan sekolah dengan harga pasar atau disekolah toko bangunan yang dibeli pihak sekolah.
Harga pasir yang ditetapkan pihak sekolah Rp130 ribu per kubik. Sementara harga pasar Rp 85 ribu per kubik. Tanah urug Rp 94 ribu. Sementara harga pasar yang didapat dilapangan Rp 35 ribu per kubik.
Batu kali Rp 178 ribu per kubik. Sementara harga lapangan yang didapat Rp160 per kubik sampai di lokasi sekitar Lengayang. Selain itu, bata merah Rp950 per batang. Sementara di lapangan Rp700 per batang sampai di lokasi.
Tidak hanya itu, sejumlah harga kayu-pun terhimpun mencengangkan Kayu kelas II ditetapkan seharga Dari Rp3, 5 juta. Sementara di lapangan hanya Rp2, 5 juta.
Terpisah, Kepala SMAN 1 Lengayang, Syamsuir membantah adanya markup harga satuan material dalam pembangunan
laboratorium biologi SMAN 1 Lengayang.
Ia mengaku, harga satuan material yang dibeli sudah berdasarkan harga rancangan anggaran belanja (RAB).
"Kalau sekarang bagaimana bapak mengklarifikasi. Bapak sedang ada kegiatan. Itu (sudah) sesuai dengan RAB-nya, " pungkasnya dengan menutup sambungan telepon ketika dikonfirmasi Indonesiassatu.co.id. (tim)